Chủ Nhật, 21 tháng 6, 2009

SUARA MAHASISWA PUNCAK JAYA

SUARA MAHASISWA PUNCAK JAYA

BY.detius yoman,S.Sos

Irjen Pol. Mangku Pastika
Sang Jenderal Penerima ''Australian Order''

Juli 2005, genap dua tahun tiga bulan Irje Pol. Drs. Made Mangku Pastika mengendalikan kebijakan Mapolda Bali. Berbagai terobosan telah dilakukan, seperti penataan internal dan membangun pelayanan publik berbasis manajemen terbuka. Gerakan recovery Bali berhasil memulihkan keamaan Pulau Dewata setelah hancur akibat ledakan bom di Kuta. Apa saja yang dilakukan jenderal penerima Australian Order itu untuk menjaga ajeg Bali?

ADA sejumlah kebijakan revolusioner yang dirancang Mangku Pastika selama menjabat Kapolda Bali. Begitu mulai dinas (April 2003), kekuatan intelijen Polda langsung diagandakan. Penyebaran prajurit Polri ke masyarakat merupakan kebijakan pertama, sebelum menata unit fungsi pelayanan personalia, reskrim, narkoba, dan giat tim paminal. Salah satu gebrakan baru, Irjen Pastika menambah anggota tiap polsek, mengirim pamen ke daerah, dan ''membangunkan'' polisi yang tidur di kantor.

Penambahan pasukan intelijen tentu berimplikasi pada akurasi laporan ancaman kriminal di Bali. Pada tahun pertama dinas di kampung halaman, Kapolda sukses menekan aksi komplotan perampok yang mengusik kenyamanan Bali. Tiga maling kelas kakap ditembak mati, sementara pintu masuk Bali dan rumah-rumah kos diawasi ketat. Satu poin masuk daftar prestasi -- kamtibmas Bali kian terjamin.

Sistem community policing dan verifikasi standardisasi keamanan hotel berbintang di Bali, juga lahir dari manajemen pembaruan seorang Mangku Pastika. Masyarakat pun dibina agar menjadi polisi bagi dirinya sendiri, sementara kalangan pengusaha diminta sadar betapa penting arti keamanan. Kini, sebagian besar hotel mewah di Bali melakukan revolusi sistem keamanan -- termasuk menyediakan alat pendeteksi bom.

Atensi Irjen Pastika terhadap sektor pariwisata tak perlu diragukan lagi. Bali merupakan propinsi pertama memiliki polisi pantai, pasukan bersepeda gayung yang melayani wisman. Sistem community policing diimplementasikan dalam bentuk garis komando ke bawah, salah satunya mengoptimalkan fungsi babinkabtibmas. Rakyat pun makin dekat dengan polisi.

Selama dua tahun lebih menjabat Kapolda, prestasi Mangku Pastika cukup bagus di mata masyarakat. Kondisi kamtibmas yang relatif stabil, tentu sebuah indikator keberhasilan polisi melayani, mengayomi, dan melindungi rakyat. Sukses ini bermula dari transparansi manajemen pucuk pimpinan.

Ada satu ciri khas Irjen Pastika menjaga ajeg Bali. Prajurit Polri harus lebih banyak berada di tengah-tengah masyarakat, menyerap berbagai aspirasi di bawah. Polisi harus punya nyali menjalankan tugas, dan ''buta'' warna terhadap kelompok yang melanggar hukum. Ketegasan Kapolda dan sikap independen Polri terbukti mampu menyelamatkan Bali dari berbagai ancaman.

Penghargaan Internasional

Irjen Pastika masuk arena tajen sendirian, juga sejarah baru bagi perjalanan Kapolda Bali. Banyak kalangan tersentak dan kaget melihat keberanian mantan sang Ketua Tim Investigasi Bom Bali itu. Toh begitu, sesungguhnya nyali putra seorang guru itu sudah teruji di berbagai daerah. Benarkah?

Ketika menjabat Kapolda NTT (2000-2001), dia sudah kebagian kasus besar. Mangku Pastika mempertaruhkan citra RI dalam mengungkap kasus pembunuhan utusan PBB, UNHCR (United Nation High Commissioner for Refugees) di Atambua. Polri juga harus mampu melucuti senjata para milisi. Terhadap kedua persoalan itu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk Indonesia.

Mangku Pastika menangkap enam tersangka dan sukses menyita senjata kelompok milisi. Para pelaku diadili di Jakarta, sebelum DK PBB datang ke Kupang melihat apa yang dilakukan Polri. Setelah puas melihat kondisi terakhir, PBB langsung mencabut resolusi terhadap RI.

Kapolri Jenderal Pol. Da'i Bachtiar mengirim Irjen Pastika ke Irian Jaya (2001-2002) untuk menempati jabatan Kapolda Papua. Prestasi yang dicatat, dia mampu membebaskan sejumlah pengusaha Korea yang disandera kelompok Wiremonde di daerah Maraoke. Kedua, pengusutan kasus penembakan Teys, Ketua Presedium Papua. Mangku Pastika meredam kasus Timika, dan terakhir menyelamatkan warga Belgia yang disandera di daerah Ilaga.

Pada 1984, Mangku Pastika yang dinas di Serse Polda Metro Jaya, membuat geger dunia judi di ibu kota RI itu. Tangan ''ajaib'' bandar kasino asal Singapura Hong Lie diborgol seorang polisi berpangkat mayor (kompol). Bagi prajurit Polri kelahiran Buleleng itu, martabat dan nyawa tak begitu penting ketika tugas sudah memanggil.

Ia punya pandangan, kemampuan berkomunikasi sangat menentukan hasil kerja dan tugas di lapangan. Sebaik apa pun sistem manajemen, akan kurang berhasil tanpa dibantu alat komunikasi. Seluruh kebijakan akan sampai di bawah jika pimpinan mampu membahasakan dengan baik.

Lihatlah, ketika Mangku Pastika menjabat Kapolres di Jakarta Barat yang mewilayahi penduduk mayoritas Cina. Suatu hari, ada informasi kapal membawa barang selundupan (mesin-red) dari Jambi masuk ke Muara Karang lewat Sunda Kelapa. Kasus pengiriman 120 truk alat elektronik ilegal ini terbongkar lantaran Mangku Pastika paham bahasa Cina. ''Phang wo men the thungxie thau pie the gudang cie -- pindahkan barang-barang ke gudang yang lain,'' kata kunci bagi polisi menangkap penjahat kelas kakap.

Suami dari Ayu Putri ini juga gemilang mengungkap kasus pemalsuan merek ikat pinggang dan dompet. Kali ini berkat kata kunci thiu thia le. Para pegawai perusahaan yang diperiksa tak mau mengaku, bahkan selalu menjawab tak ada cap. Saat polisi menginterogasi satu per satu, bos perusahaan memberi tahu dalam bahasa Cina. Mangku Pastika mendengar dengan jelas kata thiu thia le, yang artinya barang sudah dibuang.

Jika toh sederet prestasi diukir saat dinas di luar, bagaimana setelah di Bali? Konflik besar seperti pembunuhan Teys atau pelucutan senjata milisi memang tidak ada. Nama Irjen Mangku Pastika makin berkibar di dunia internasional gara-gara kasus bom Bali. Dia dipercaya memimpin 700 polisi (500 Polri dan 200 AFP) dan diberi mandat menangkap Amrozy dkk. Hasilnya, kasus bom Bali terungkap dan tiga tersangka divonis mati. Akhirnya, pemerintah Australia memberi penghargaan Australian Order.

Không có nhận xét nào:

Đăng nhận xét